Untuk menetralkan radikal bebas, dibutuhkan sejenis molekul yang disebut antioksidan. Molekul ini terdapat antara lain di kopi.
12. Kopi Menetralkan Radikal Bebas
Tubuh
manusia dalam menghasilkan antioksidan jumlahnya kerap kali tidak cukup
untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Image: pexels |
Setiap
zat di alam dan dalam tubuh tersusun atas atom yang memiliki inti yang
dikelilingi oleh elektron yang berpasangan agar atom tersebut stabil.
Image: pexels |
Apabila
terjadi ketidakseimbangan pasangan elektron pada kulit atom, maka atom
tersebut menjadi tidak stabil dan mencari elektron dari atom lain, atom
inilah yang disebut radikal bebas.
Image:wikimedia |
Setiap
hari radikal bebas ada di lingkungan sekitar seperti sinar matahari,
radiasi, ozon, asap udara, asap kendaraan, polusi udara, bahan kimia
industri, bahkan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
Image: pexels |
Radikal bebas yang terlalu banyak dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Image: wikimedia |
Sehingga kita dapat dengan mudahnya jatuh sakit dan bahkan dapat memicu kanker.
Image: pexels |
Flavonoid dan polifenol pada kopi merupakan bagian terbesar dari antioksidan.
Image: picpedia |
Sehingga sobat KaWan dapat menetralkan radikal bebas dengan minum kopi karena kopi sangat tinggi akan antioksidan.
Image: piqsels |
13. Kopi Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Saat Belajar maupun Bekerja
Sobat Kawan sulit konsentrasi dan susah fokus saat belajar atau bekerja terutama jika harus melepaskan "gangguan" yang justru merupakan hobi kita? Gagal fokus karena sulit konsentrasi bisa merusak momenmu dan akan sangat mengganggu pelajaran maupun pekerjaan.Read More...
*Disclaimer: KabarWanita.com tetap menganjurkan sobat KaWan terutama yang memiliki riwayat kesehatan atau kondisi medis tertentu agar dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau pakar kesehatan perihal gejala-gejala yang dipaparkan pada artikel di atas jika terjadi pada tubuh sobat KaWan. Meskipun isi yang dipaparkan dalam artikel ini telah mengacu pada sejumlah studi kajian ilmiah, tapi hal ini bukanlah merupakan sebuah ilmu (Science) yang pasti (Exact) dan menyeluruh (Universal) dimana masih akan ada penelitian (Research) lebih lanjut oleh para ilmuwan (Scientist) sehingga isi dari artikel ini masih memungkinkan untuk direvisi kembali.